Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 06:29:01【Sehat】039 orang sudah membaca
PerkenalanWakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno di kompleks parlemen, Jakarta. ANTARA/Bagus Ahmad RizaldiSituasi sa

Situasi saat seharusnya sudah menjadi wake up call agar penanganan krisis iklim menjadi prioritas dalam kebijakan nasional
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menegaskan pentingnya menjadikan krisis iklim sebagai isu prioritas nasional saat menjadi pembicara dalam Konferensi Nasional Pascasarjana Ilmu Politik UI.
Menurut Eddy dalam keterangan di Jakarta, Jumat, perubahan iklim bukan lagi ancaman, melainkan kenyataan yang kini dihadapi sehari-hari.
"Krisis iklim itu nyata ada di depan kita. Dampaknya sudah kita rasakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari mulai dari anomali iklim sampai dengan kualitas udara yang terus memburuk di kota-kota besar," katanya.
Adapun, Eddy didaulat untuk menjadi pembicara dengan tema ancaman krisis iklim di Indonesia. FISIP UI adalah kampus ke-35 dalam rangkaian acara MPR Goes to Campusyang diinisiasi Eddy.
Baca juga: Menteri Bahlil hargai investasi SPBU swasta, tapi harus ikuti aturan
"Sekarang bukan lagi perubahan iklim tapi lebih tepat menyebutnya sebagai krisis iklim. Situasi saat seharusnya sudah menjadi wake up call agar penanganan krisis iklim menjadi prioritas dalam kebijakan nasional," lanjutnya.
Persoalan lingkungan lain yang disampaikan Eddy adalah penanganan sampah. Saat ini, Indonesia baru mampu mengelola 40 persen sampah, yang sebagian besar berasal dari rumah tangga dan pasar berupa sisa makanan serta plastik.
"TPA Bantar Gebang sekarang tingginya setara gedung 17 lantai. Selain di Bantar Gebang, masalah sampah meluas menjadi isu lingkungan, sosial hingga kesehatan. Sekarang saja, misalnya kita bisa lihat ngak ada sungai di Indonesia yang ini bersih dari sampah," ungkapnya.
Dalam upaya menjadikan krisis iklim sebagai prioritas nasional, Eddy menyampaikan bahwa RUU Pengelolaan Perubahan Iklim telah diinisiasi.
Baca juga: Living Lab berbasis masyarakat jadi solusi hadapi perubahan iklim
"AlhamdulillahRUU Pengelolaan Perubahan Iklim sudah ditetapkan menjadi Prolegnas (Program Legislasi Nasional) 2026. Karena itu, ke depan kami membuka ruang diskusi, aspirasi dan juga masukan untuk penyempurnaan RUU ini termasuk di dalamnya meminta masukan dari kalangan kampus," ujarnya.
Ia juga menyampaikan tantangan yang dihadapi Indonesia hanya dapat dijawab dengan komitmen kolektif, keberanian mengambil kebijakan berorientasi jangka panjang serta kolaborasi lintas sektor demi masa depan yang berkelanjutan.
"Persoalan iklim menyentuh kehidupan kita semua. Karena itu, saya sangat terbuka untuk kolaborasi dan kerja bersama lintas sektor. Ini bukan sekadar isu lingkungan, tapi juga persoalan keberlangsungan bangsa," tuturnya.
Baca juga: Kaltim-YKAN kelola ekosistem pesisir untuk mitigasi perubahan iklim
Suka(5136)
Sebelumnya: Promo SPayLater bayar QRIS, nikmati diskon hemat Serba Seribu
Selanjutnya: Mengenal bahaya Cesium
Artikel Terkait
- Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini
- BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan
- KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI
- Program MBG dongkrak kehadiran siswa berkebutuhan khusus Kota Serang
- Kemendag: Perlakuan udang terkontaminasi radioaktif dibahas intensif
- KAI pastikan pengembalian tiket 100 persen imbas banjir di Semarang
- Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG
- Tips mengurangi akrilamida di makanan sehari
- Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih
- Tingkatkan kualitas MBG, 300 peserta ikuti Pelatihan Penjamah Makanan
Resep Populer
Rekomendasi

Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya

Wamenkum minta aturan soal industri tembakau disusun ekstra hati

Sompo Insurance dukung UMKM lewat perlindungan kesehatan masyarakat

Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji

Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal

BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023

BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023

Dompet Dhuafa salurkan 3.840 paket bantuan pangan untuk Palestina